Selasa, 04 Oktober 2016

Laporan anfisman panca indra





LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“TELINGA, MATA, KULIT"






KELOMPOK/GELOMBANG : III/II
KELAS : I F

ANGGOTA :
NAZARUDIN HOJJAH (1504015258)
PUTRI ANGGRAINI SUPAMA (1504015300)
SELVIA HANDAYANI (1504015356)
TERA RORENZA (1504015412)


DOSEN PEMBIMBING:

ELLY WARDANI, M.Farm.Apt.


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
19 SEPTEMBER 2015




 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya bagian dan tomi yang artinya memotong, jadi Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari susunan  atau struktur dari tubuh manusia dan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. sedangkan Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dari tubuh manusia dalam keadaan normal. jadi anatomi fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan dan fungsi tubuh manusia dalam keadaan normal.
            dalam praktikum Anatomi Fisiologi Manusia disini kita akan membahas tentang rangka, telinga, mata, kulit, bagian dan letak organ yang terdapat pada manusia baik laki-laki maupun perempuan, organ reproduksi lelaki dan perempuan, sistem peredaran darah, sistem urinal, sistem pernapasan, dan sistem pencernaan.
            Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
            Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis)
            Kulit manusia terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.

B.     Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum  Anatomi Fisiologi Manusia ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui bagian-bagian telinga.
2.   Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing bagian telingga.
3.      Untuk mengetahui bagai mana proses kita mendengar.
4.      Untuk mengetahui bagian-bagian mata
5.      Untuk mengetahui fungsi dari bagian-bagian mata tersebut.
6.       Untuk mengetahui proses manusia dapat melihat.
7.      Untuk mengetahui bagian-bagian kulit.
8.      Untuk mengetahui fungsi dari bagian-bagian kulit.

C.    Manfaat Praktikum
1.   Mampu memahami struktur dan fungsi dan mengetahui bagian-bagian telinga, mata, kulit.
2.      .Dapat dijadikan sebagai suatu acuan pembelajaran anatomi dan fisiologi bagi mahasiswa farmasi dan sains





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Teori Dasar

1.      Telinga
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis)
  
-   Bagian-bagian telinga pada manusia ada tiga
1. Telinga luar.
Telinga bagian luar  terdiri atas daun telinga dan lubang telinga.
a.       Daun telinga berfungsi membantu memusatkan suara yang masuk ke lubang telinga
b.      Lubang telinga menyalurkan suara ke selaput gendang telinga.

2. Telinga tengah.
Telinga bagian tengah terdiri atas selaput gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran. 
a.       Selaput gendang berfungsi menangkap suara dari lubang telinga.
b.      Tulang-tulang pendengaran berfungsi meneruskan getaran suara. Getaran suara tersebut berasal dari selaput gendang menuju telinga bagian dalam. Selain itu, pada telinga bagian tengah pun terdapat saluran yang menghubung-kan telinga dengan pangkal tenggorokan. Saluran ini dinamakan saluran Eustashius. Saluran ini berfungsi mengatur tekanan udara di dalam dan di luar telinga tetap seimbang.

3.      Telinga dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas rumah siput dan alat keseimbangan.
Rumah siput memiliki sel saraf.
a.       Rumah siput berfungsi sebagai penerima getaran suara dari tulang pendengaran
b.       Getaran suara yang diterima dikirim kan oleh sel saraf ke otak.

-          Mekanisme indra Pendengaran:

a.       Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga.
b.      Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang pendengaran ke jendela oval.
c.        Getaran struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum.
d.       Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissner dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah.
e.        Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basiler yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani.
f.       Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.
g.       Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah.
h.      Ketika rambut-rambut sel menyentuh membrantektorial, terjadilah rangsangan (impuls).
i.        Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran
 
3.      Mata

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
-          Fungsi Indera Penglihatan:
a.       Alis Mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat.
b.      Kelopak Mata melindungi mata dari benturan.
c.       Bulu Mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
d.      Kornea (selaput tanduk) berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
e.       Iris (selaput) pelangi berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.
f.       Pupil (anak mata) berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya cahaya ke dalam mata.
g.      Lensa mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
h.       Retina ( selaput jala ) berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak.
i.        Urat saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak.
j.        Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata.
k.       Kunjongtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.
l.        Skrela berfungsi melindungi bola mata.
m.     Koroid berfungsi memberi/mensuplai makanan pada mata.

-          Mekanisme indera Penglihatan:
1.      Sumber cahaya Masuk ke mata melalui kornea
2.       Kemudian Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
3.       Dibiaskan oleh lensa
4.      Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil
5.      Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optic
6.       Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
7.       Obyek terlihat sesuai dengan aslinya

4.      Kulit

Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.

Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh yang merupakan organ terluas pada tubuh kita. Kulit sangat tipis dengan beberapa lapisan yang menyusunnya
  
-          Kulit manusia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu :

1.       kulit ari (epidermis)
Epidermis terdiri dari :
a)      Stratum korneum
Terdiri dari sel skuamosa yang sangat tipis; mengandung keratinosit.
b)      Stratum lusidum
Terdiri dari keratinosit yang bersih, tidak berinti dan tidak jelas batas antar selnya; sel berisi materi seperti gel (eleidin) yang akan diubah menjadi keratin; eleidin-lemak berikatan dengan protein untuk menghambat masuk/keluarnya air; pada kulit tipis lapisan ini tidak ada.
c)      Stratum granulosum
Proses keratinasasi dimulai dari lapisan ini. Terdiri dari 2-4 lapis sel yang berisi granul (keratohyalin) yang dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yang tinggi, inti sel tidak ada dan berdegenerasi.
d)     Stratum spinosum
Terdiri dari 8-10 lapis sel yang berbentuk tidak teratur (polyhedral). Sel pada lapisan ini kaya akan RNA yang menginisasi sintesis protein untuk produksi keratin.
e)      Stratum basalis
Terdiri dari 1 lapis sel kolumnar yang dapat mengalami mitosis aktivitas regenerasi sel berpindah dari lapisan
terbawah ke paling atas.

2.       kulit jangat (dermis)
Dermis terdiri dari :
a.       Pars papilaris, yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah
b.      Pars retikularis, yaitu bagian bawah dermis yang berhubungan dengan subkutis, terdiri atas serabut penunjang kolagen, elastin, dan retikulin.

3.      jaringan ikat bawah kulit. (endodermis)
-          Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas:
a.       Jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak didalamnya
b.      Sel lemak merupakan sel bulat, dan besar.
-          Lapisan sel lemak : panikulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan dan sebagai bantalan.
-          Vaskularisasi kulit, terdiri dari :
c.       Pleksus superfisialis di bagian atas dermis
d.      Pleksus profunda di bagian subkutan.

-          Fungsi utama kulit, yaitu :

1.      sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat.
2.      menghasilkan minyak melalui kelenjar minyak. Minyak berfungsi untuk mencegah kekeringan pada kulit dan mengerutnya kulit rambut.
3.      Sebagai alat indera
4.      Sebagai pengatur suhu tubuh
5.      Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
6.      Melindungi jaringan yang ada di bawahnya.
7.      Menyimpan kelebihan lemak
-     Kelenjar keringat (glandula sudorifera), ada 2 :
a.  kelenjar ekrin yang kecil-kecil,  terletak dangkal di dermis
      sekret encer
       terdapat di seluruh permukaan (telapak tangan, kaki, dahi dan ketiak)
      Mekanisme  diatur oleh syaraf  kolinergik
b. Kelenjar apokrin, yang lebih besar terletak lebih dalam
      sekretnya lebih kental
      Fungsi kelenjar ini belum jelas
      Dipengaruhi oleh syaraf adrenergic




BAB lll
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Pada praktikum tentang rangka, telinga, mata, kulit. di lakukan di Laboratorim Anatomi Fisiologi Manusia Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Farmasi dan Sains di lantai satu, praktikum tentang materi ini dilakukan selama tiga kali pertemuan yaitu pada hari sabtu 26 september 2015, pada hari sabtu 3 oktober 2015 dan pada hari sabtu 10 oktober 2015. Praktikum ini dimulai pada pukul 13:01 – 15:30 WIB

B.     Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Alat peraga telinga pada manusia.
2. Alat peraga mata pada manusia.
3. Alat peraga kulit pada manusia.


C. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Bagian-bagian telinga yang ada pada manusia.
2. Bagian-bagian mata yang ada pada manusia.
3. Bagian-bagian kulit yang ada pada manusia.

D. Prosedur kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengisi buku DIKTAT Praktikum
2. Kelompok yang mendapatkan giliran untuk persentasi, langsung menyampaikan     presentasi materi yang mereka dapatkan.
3. kelompok yang belum dapat giliran presentasi, harus mendengarkan dan mencatat apa yang sedang di sampaikan oleh kelompok lain.
4. Selain mempresentasikan dengan berbicara dan menulis di depan, kelompok yang sedang persentasi juga menggunakan alat peraga untuk mempermudah dalam memahami materi yang disampaikan.
5. Selain menunjukan bagian-bagian yang ada pada alat peraga, kelompok yang berpresentasi juga harus menyebutkan fungsi dari setiap organ-organ yang mereka sebutkan.
6. Setelah selesai menyebutkan nama dan fungsi dari organ-organ yang dipresentakasikan, kelompok yang sedang berpresentasi juga harus memberikan contah penyakit yang berhubungan dengan alat peraga yang mereka gunakan.
7. Jika semua itu sudah di lakukan, maka kelompok yang sedang presentasi harus membuka sesi tanya jawab antar mahasiswa yang memberikan materi ataupun yang mendengarkan materi yang sedang dibahas dan menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.



  

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.      ALAT INDERA
A.    Hasil 
           1.      KULIT

NO.
Bagian
Fungsi
1.
Stratum Korneum
Mempertahankan elastisitas kulit dan melindungi lapisan di bawahnya dari kekeringan
2
Lapisan Luvidum
Melindungi kulit dari sinar UV
3.
Lapisan Granulosum
Awal pembentukan kratin dan membantu proses kematian sel
4.
Lapisan Basal
Menggantikan sel-sel diatasnya/ produksi sel-sel baru
5.
Stratum Garalis
Proses sintesis secara aktif dan pembentukan sel-sel baru dan didorong kepermukaan untuk mengganti sel-sel mati pada stratum korneum
6.
Pembuluh Arteri
Untuk menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperti karbon dioksida
7.
Pembuluh Vena
Untuk mengalirkan kembali darah dari seluruh tubuh ke jantung
8.
Sudorifera Merucira
Mengatur temperatur permukaan mengekresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing
9.
Sudorifera Merucira
Mengeksresikan cairan kompleks
10.
Corpus Cula Pasilni
Sebagai reseptor sensorik/reseptor tekanan
11.
Rambut
Untuk melindungi kulit dari sengatan matahari dan hawa dingin.
12.
Akar Rambut
Untuk memperluas bidang penyerapan air dan gram mineral

13.
Medula Pilli
Penghasil sel, untuk menumbuhkan rambut, pigmentasi rambut dan penghasil protein keratin, untuk mengumpulkan hasil ekskresi
14.
Folikel Rambut
Selaput yang mengelilingi pada kulit
15.
Selaput Luar Akar Rambut
Untuk mengikat akar rambut
16.
Grandula Sebasea
Mencegah rambut menjadi kering dan rapuh
17.
Otot Orektor Pili
Untuk menegakkan rambut
18.
Sebaceus Gland
Mencegah rambut menjadi kering dan rapuh
19.
Ujung Syaraf Ruffini
Untuk mengetahui suhu permukaan
20.
Ujung Syaraf Meisner
Sebagai peraba kulit kasar/halus dan merasakan sentuhan panas dan dingin
21.
Ujung Syaraf Krausse
Mengatur fungsi tubuh dengan cara mendeteksi suhu permukaan/ memberi informasi dingin pada otak

-          Pembahasan
Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (pada otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim brandikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Perubahan suhu akan merangsang pusat pengatur suhu (hipotalamus). Ransangan tersebut akan diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat selanjutnya, kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea, dari kapiler dara dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.

-          Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat antara lain :

a)      Peningkatan aktifitas tubuh
b)      Peningkatan suhu lingkungan dan goncangan emosi. 
c)      Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat, dengan cara mempersempit pembulu dara, pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya lapar garam.
d)     Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.

-          Terdapat dua macam kelenjar keringat yang berbeda dalam komposisi keringat yang dihasilkan serta fungsinya yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin
1.      Kelenjar keringat ekrin tersebut di seluruh permukaan tubuh, tetapi lebih banyak terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Keringat yang dihasilkan adalah air yang mengandung berbagai macam garam . kelenjar ini berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh.
2.      kelenjar keringat apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak. Kelenjar ini terutama terdapat pada ketiak dan sekitar alat kelamin. Aktifitas kelenjar ini menghasilkan bau karena aktifitas bakteri propioni bacteri  dan dypteroid aerob yang memecahkan komponen organik seperti urea, keratinin, dan minyak dari keringat yang dihasilkannya. Penguapan keringat dari permukaan kulit memiliki efek pendinginan karena panas laten penguapan air yang mengambil panas dari kulit. Oleh karena itu, pada cuaca panas atau ketika otot memanas karena bekerja keras keringat dihasilkan. Keringat meningkat dalam keadaan gugup dan mual serta menurun dalam keadaan demam.

-          Macam-macam Penyakit Kulit

1.      Panu
Penyakit umum yang sangat dikenal dan banyak ditemukan ditemukan di masyarat ini, mempunyai dampak pada kulit yang lumyan gatal. Jamur adalah penyebab utama dari panu. Dan tentunya jamur tersebut munculnya dari kurangnya perhatian kesehatan terhadap tubuh, sehingga saat makan, makanan yang mengandung protein tinggi sering memunculkan dan bertambah banyaknya panu di badan. Panu, pada kulit pertama akan muncul bercak putih-putih dan berkelanjutan akan menyebar berbentuk pulau-pulau pada
badan.
2.      Kudis
Tungau yang belapak kaki adalah menyebabkan kudis ini muncul. Gerakan dari tunggau yang dikenal Sarcoptes scabiei ini menyebabkan gatal yang luar biasa pada kulit yang terkena kudis. Anak kecil sangat mudah sekali terkena kudis, ini dikarenakan sistem imun pada anak belum terlalu kuat.
Kudis sendiri biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan tangan, dan pinggang batas celana. Rasa gatal pada kulit, sering muncul dan gatal pada saat malam hari. Dan penuluran kudis biasanya dari kontak langsung dan tidak lansung, misalnya dari pakaian, handuk, atau benda yang bersifat kontak langsung.
3.      Eksim
Badan yang meradang dan iritasi adalah bentuk dari ciri-ciri eksim. Eksim sama seperti penyait lainnya yaitu gatal-gatal. Eksim bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya setelah memegang sabun ternyata tangan terasa gatal. Gejala yang timbul pada kulit bervariasi, ada yang terasa gatal ringan dan ada juga yang merasaan panas. Jika penderita terasa kulitnya semakin gatal dan tingkat kestersan terhadap gatal tersebut akan menghasilkan penyakit eksim semakin buruk.
4.      Jerawat
Pada umumnya jerawat pernah muncul disetiap individu, karena jerawat sangat mudah sekali muncul pada permukaan kotor dan berminyak.Tapi, bagi remaja saat masa pubernya. Jangan terlalu heran dan kuwatir,
karena jerawat yang muncul pada wajah kalian ada dampak dari stresnya sistem pertumbuhan anda sehingga muncul jerawat.
Jerawat sangat suka pada wajah memiliki kulit yang berminyak banyak. Apalagi wajah tersebut berminyak dan kotor, pasti para jamur sangat sedang
dan berkembang biak di wajah anda. jerawat akan berhenti muncul pada usia sudah lebih dari 25 tahun. Jika masih ada muncul, maka jerawat tersebut tidak sebanyak waktu usia sebelum 25 tahun.

Jerwat terbagi dari 3 macam, yaitu:
1.       Jerwat Biasa

Jerwat biasa sangat mudah untuk ditemukan, karena disetiap wajah dan tempat-tempat yang berminyak sering muncul jerwat biasa. Jerawat biasa berbentuk kemerah-merahan kecil dan pemicu utamanya adalah kelebihan minyak pada kulit. Dan jerawat inipun sering dipengaruhi oleh sifat dari penderita, misalnya stres menghadapi suatu masalah, faktor hormonal dan udara dan membuat minyak yang mestinya keluar dari pori-pori sehingga sumbat menjadi jerawat biasa.
  
2.       Jerawat Batu

Jerawat batu sangat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Karena dari bentuk berukuran besar maka inilah membuat faktor dari malunya seseorang. Beberapa faktor yang membuat jerawat batu muncul adalah kelenjar minyak yang terlalu aktif dan cendrung membanjiri pori-pori kulit, pertumbuhan sel-sel kulit yang terlalu lambat dari bawah normal. Sehingga akan mengakibatkan sel kulit tidak bergenerasi secepat orang yang mempunyai kulit normal, dan trakhir kulit terlalu sensitif, sehingga jika ada sesuatu yang terlalu tidak baik pada kulit akan memunculkan jerwat

3.       Komedo
Jerawat ini banyak sekali ditemukan di hidung. Komedo disebabkan oleh banyaknya kelenjar minyak pada kulit yang berlebihan, sehingga menumpuk dan mengeluarkan putih-putih dari kumpulan minyak yang mati. 
2.      Mata

NO.
Bagian
Fungsi
1.
Kornea
Melindungi lensa dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata
2.
Sklera
Melindungi bola mata
3.
Iris
Memberi warna pada mata dan mengatur besar kecilnya pupil
4.
Retina
Menangkap dan meneruskan cahaya dari lensa ke syaraf mata
5.
Koroid
Mensuplai dan meneruskan cahaya dari lensa ke syaraf mata
6.
Corpus Ciliare
Cairan untuk memproduksi cairan aquos hummor
7.
Pupil
Mengatur banyak sedikit nya cahaya yang masuk
8.
Lensa
Membentuk suatu gambar pada retina
9.
Bintik Buta
Bintik pertemuan saraf atau tempat keluarnya saraf mata menuju otak.
10.
Konjungtiva
Memberi perlindungan pada sklera dan memberi pelumasan pada mata
11.
Inverior Rectus
Menggerakan mata ke bawah
12.
Lateral Rectus
Menggerakan mata ke arah kanan
13.
Medialis Rectus
Menggerakan mata ke kiri
14.
Superior Rectus
Menggerakan mata ke atas
15.
Inferior Oblique
Menggerakan mata ke arah bawah
16.
Superior Oblique
Menggerakan mata ke arah bagian hidung
17.
Nerfus Optikus
Melanjutkan rangsangan dari retina ke otak
18.
Glandula Lakrimalis
Memproduksi air mata
19.
Palpebra Superior
Melindungi mata dari benda asing dan membantu lubrikasi pada kornea
20.
Otot Orbicularis Oculi
Untuk menutup mata
21.
Supercilium
Melindungi mata dan ekspresi wajah

-          Pembahasan

Mekanisme melihat :
1)      Cahaya yang masuk pertama-tama akan melewati selaput kornea sebagai lapisan terluar dari mata.
2)      cahaya akan diteruskan ke dalam rongga mata oleh pupil. Pupil Adalah lubang ditengah bola mata yang dibentuk oleh iris. Fungsi iris sama seperti diafragma pada kamera, Yaitu untuk mengatur banyak dan sedikitnya cahaya masuk kedalam rongga mata.
3)      Saat cahaya tersedia banyak, maka iris akan membuat pupil mengecil agar cahaya yang masuk tidak berlebih.
4)      Sementara saat cahaya yang tersedia sedikit, maka iris akan membuat pupil melebar sehingga cahaya yang masuk akan semakin banyak.
5)      Setelah melalui pupil, cahaya akan menuju lensa mata yang menjadikan bayangan benda menjadi nyata, tegak dan diperkecil.
6)      Selanjutnya bayangan benda akan jatuh pada retina tepat di bintik kuning. Bayangan benda kemudian diteruskan kepusat syaraf (Otak).
7)      Dan di otak, bayangan benda di kembalikan ke bentuk semula sehingga kita mendapat kesan Melihat

-          Penyakit pada mata
1.      Miopi
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung. Hipermetropi Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
2.      Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia. Kerabunan dan kebutaan Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.
3.      Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna. Katarak Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Astigmatis = ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refraktif.
4.      Rabun senja
Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja.
5.      Konjungtivitis (menular)
Merupakan penyakit mata akibat iritasi atau peradangan akibat infeksi di bagian selaput yang melapisi mata. Gejalanya mata memerah, berarir, terasa nyeri, gatal, penglihatan kabur, dan keluar kotoran. Penyakit ini mudah menular dan bisa berlangsung berbulan-bulan. Beberapa faktor menjadi penyebabnya, seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, serbuk, angin, bulu atau asap), pemakaian lensa kontak dalam jangka waktu panjang dan kurang bersih. Bayi pun bisa mengalami sakit mata, hanya penyebabnya berbeda yaitu karena infeksi ketika melewati jalan lahir. Pada bayi, penyakit ini disebut konjungtivitis gonokokal dan umumnya mata bayi baru lahir akan ditetesi obat mata atau salep antibiotika untuk mematikan bakteri penyebabnya. Jika Anda atau keluarga mengalami penyakit ini, lakukan penanganannya dengan cara berikut: Kompres mata dengan air hangat Gunakan obat tetes mata atau salep antibiotika seseui resep dokter. Bersihkan tangan sebelum mengoleskan salep agar iritasi tidak tambah parah. Cegah penularan penyakit ke orang lain dengan memisahkan alat-alat yang digunakan oleh Anda dan orang-orang.

3.      Telinga

NO.
Bagian
Fungsi
1.
Daun Telinga
Mengumpulkan suara lalu di salurkan ke saluran telinga
2.
Liang Telinga
Menangkap suara
3.
Gendang Telinga
Menerima dan meneruskan getaran telinga
4.
Anolus Fibrokartilogonieus
Yang mengandung fibrosa
5.
Rongga Tympani
Terdiri dari saluran eustachius
6.
Otot Sensor Timpani
Menahan gerakan manubrium dan malleus
7.
Saluran Eustachius
Mengurangi tekanan udara pada telinga
8.
Martil (Malleus)
Menghantarkan getaran suara
9.
Tulang Landasan (Incus)
Menghubungkan tulang martil ke tulang sanggurdi
10.
Sanggurdi
Menerima getaran suara dari tulang landasan diantar ke membran di telinga melalui tingkap oval
11.
Tingkap Oval (Vestibulum)
Melanjutkan dari tulang pendengaran ke telinga dalam
12.
Canalis Semicularis Lateralis
Untuk membantu otak dalam mengendalikan keseimbangan dan kesaran tubuh kita
13.
Canalis Semicularis Anterior
Untuk membantu otak dalam mengendalikan keseimbangan dan kesaran tubuh kita

14.
Canalis Semicularis Posterior
Untuk membantu otak dalam mengendalikan keseimbangan dan kesaran tubuh kita
15.
Rumah Siput (Choclea)
Memperbesar dan menyampaikan getaran ke syaraf pendengaran


16.
Syaraf Vestibulokoklear
Syaraf karnial yang berperan dalam proses mendengar dan menjaga keseimbangan tubuh
17.
Arteri Karotis Interna
Mendistribusi ke bagian otak belakang mata kepada semua yang bergantung olehnya
18.
Muscle Tencor Veli Palatini
Mengangkat langit-langit untuk jalan mencegah masuknya makanan.

Pembahasan

-          Proses mendengar :
1.  Sesuatu bergetar dan menciptakan sebuah gelombang bunyi.
2.  Gelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga.
3.  Gelombang bunyi masuk ke dalam liang telinga.
4.  Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga dan diubah menjadi energi mekanik.
5.  Terdapat tulang pendengaran di telinga tengah: malleus, incus, dan stapes.
6.  Gendang telinga menggetarkan tulang pendengaran dan meneruskannya ke telinga dalam. Gangguan pendengaran konduktif biasanya terjadi di telinga tengah ini.
7.  Getaran Cairan di dalam koklea/rumah siput merangsang sel-sel rambut menghasilkan impuls bio elektrik.
8.  Kerusakan sel-sel rambut pada koklea akan mengakibatkan gangguan pendengaran sensorineural.
9.  Impuls listrik dari sel-sel rambut diteruskan ke otak oleh syaraf pendengaran.
Di otak, impuls dari kedua telinga tersebut diartikan sebagai suara.
-          Otak membutuhkan informasi yang baik dari kedua telinga agar dapat menginterpretasikan bunyi menjadi kata-kata dan membantu kita untuk memahami percakapan.
-          Penyakit pada telinga :
1.      Tersumbatnya telinga oleh kotoran penyakit pada Telinga bagian luar memiliki kelenjar yang menghasilkan minyak. Minyak ini berguna untuk mencegah air dan kotoran masuk ke dalam telinga. Biasanya, minyak bersama kotoran mengggumpal dan akan mengering. Selanjutnya, kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya. Namun, kadangkala kotoran telinga mengumpul terlalu banyak dan menyumbat telinga. Jika keadaan demikian, harus konsultasi dengan dokter.
2.      Hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya, pendengaran dapat terganggu dan bahkan pendengaran hilang, rusaknya telinga akibat suara yang terlalu keras dapat dicegah dengan tidak mendengarkan dan menghindari sumber pencemaran suara atau menggunakan alat penutup telinga yang dapat mengurangi intensitas suara.
3.      Tuli konduksi Pada Tuli konduksi, telinga tidak dapat mendengar karena gangguan pada penghantaran getaran suara. Sebab-sebab gangguan ini antara lain :
                                                       I.            penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen.
                                                    II.            penebalan atau pecahnya membran timpani.
                                                 III.            pengapuran pada tulang pendengaran.
                                                 IV.            kekakuan hubungan stapes pada tingkap oval.
                                      V.            Tuli saraf yaitu tuli yang disebabkan adanya kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).
4.      Vertigo
Vertigo adalah penyakit atau kondisi dimana telinga bagian dalam mengalami gangguan sehingga terasa pusing dan ruang di sekeliling penderita terasa berputar sehingga pada kondisi seperti ini penderta merasa berputar atau melayang. Penyakit ini sangat berbahaya jika menyerang secara tiba-tiba. Kebanyakan para penderita vertigo terserang kondisi ini saat sedang stress dan kecapean. jadi penderita vertigo sensitif dengan yang namnay stress dan cape, karena pada kondisi stress jaringan saraf di otak mengalami overecting karena menerima pasokan darah dari jantung terlalu mendadak. Jika keseimbangan saraf ini terganggu maka akana menyebabkan beberapa komplikasi tidak hanya vertigo namun bisa juga hipertensi, jantyung koroner bahkan stroke. Penyebab penyakit vertigo adalah terganggunya saraf yang menghubungkan antara mata dengan otak, dan pergerakan mata secara abnormal (sering menggerakan mata dengan berlebihan). Gejala yang dirasakan sering merasa pusing, sering terserang pusing disertai perasaan melayang walau dalam keadaan mata tertutup sekalipun.









BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN

-          Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis). Bagian-bagian telinga itu ada bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam
-          Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
-          Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh yang merupakan organ terluas pada tubuh kita. Kulit sangat tipis dengan beberapa lapisan yang menyusunnya.
-          Kulit terbagi atas epidermis, dermis, dan endodermis.
-          Kelenjar keringat ada 2 yaitu: kelenjar ekrin dan kelenjar apokri
B.     SARAN
Pentingnya pengetahuan mengenai sistem panca indra meliputi mata, telinga, dan kulit, sehingga diharapkan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Farmasi dan Sains lebih mendalami pemahaman tentang Anatomi fisiologi Manusia







DAFTAR PUSTAKA

Rahardian,Renandan AzniAnanda. Top Pocket No.1Biologi SMA Kelas X,XI,XII. Jakarta:PT Wahyu Media:2013.
http://www.pusatalatbantudengarmelawai.com/proses-telinga-mendengar-suara.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_mata